Bila ku lihat bulan tampak terang
Tetapi lebih terang wajahmu yang memberikan rembulan
Seperti sang rembulan datang
Hati seperti tak akan rela ke hilangan
Hati ini telah terpendam dalam hatimu
Sayang aku senang tiasa menemani tidur malammu
Wahai kekasih rasakan perasaanku
Bila engkau merasakan ke hadiranku
Dimalam yang sepi ini
Aku hanya bisa bermimpi
Kapankah hati ini bisa memilikimu sepenuh hati
Hanya Tuhan yang bisa menyatukan dua hati ini
Engkau dan Aku adalah pasangan sejati
Tak pernah ada rasa ingin menyakiti hati
Kesetiaan cinta adalah saling berbagi
Itulah yang kita rasakan saat ini
Setapak demi setapak telah aku lewati
Untuk bisa mendapatkan cintamu ini
Aku menyadari bahwa diriku ini
Tak pantas berada di dalam hatimu ini
Ingin aku melupakan semua kenanganmu
Yang terindah bila berada disampingmu
Tapi mengapa hati ini tak mampu
Melupakan mata dan senyummu
Hati ini mulai hampa tanpa kehadiranmu
Perasaan cinta telah berubah menjadi abu
Abu yang musnah di dalam hatiku
Tak akan pernah kembali bersemayam dihatiku
Mengapa engkau menghianati perjanjian kita
Dulu engkau puja-puja diriku sepanjang masa
Hampir tak ada henti-hentinya engkau puja
Perih hati ini kau tinggalkan saja
Setiap malam aku menunggu dirimu
Hanya untuk ngembalikan benih-benih cintamu
Engkau memang tega melihat aku sengsara dan menunggu
Aku bagikan sebuah sampah yang di buang begitu saja darimu
Mungkinkah engkau kembali padaku
Bila itu terjadi aku senang hati menerimamu
Bila dulu engkau telah menyakiti hatiku
Aku tak akan menyesali itu semua darimu
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu
Dengan beberapa ke salah sebelum bertemu
Maka tak seharus kamu berpisah dariku
Tapi enggak apa-apa itu adalah hakmu
Tapi jangan engkau melupakan aku
Mata yang memancarkan cahaya yang terang
Seperti ada pelangi di matamu
Amatlah indah bila aku pandang
Burung-burung menyayi di angkasa
Bunga pun tersenyum bahagia
Dan pohon-pohan bernari dengan riang bahagia
Ketika engkau masih tersenyum dengan mempesona
Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar
Tetapi tidak akan pernah kamu dengar
Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar
Dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati dan sadar
Menyakitkan cintaimu yang tidak mencintaiku
Tetapi terluka hatiku telah musnah selama mencintaimu
Kurasa dunia tidak ada akhirnya tanpa hidupmu
Aku mohon mengertilah dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar